Sabtu Pagi
Oleh Ludbizar
Stop tuangkan kopinya lagi nak
Gelap yg mau berakhir adalh gejala rutin alam
Kau bisa menemuinya lagi esok
Ayam ayam mulai berkokok,
dapur dapur mulai beroperasi
Dan bapak bapak pergi bersuci
Khalayak ramai akan kau temui
Di persimpangan jalan
Di tempat belajar
Dan tempat tempat umat mengabdi
Lalu
Kau hanya bisa diam
Mengamati apa yg ingin kau nikmati
Sebuah jalan sepi menuju mimpi
Kau indahkan sisa malam
Dari sudut jendela kau berjanji
Suatu saat nanti,
Pagi akan tidak kau temui lagi
Setetes embun yang jatuh
Dari daun daun melati
kaca kaca buram
Dan rumput rumput teki
Kau sendiri, kini
Di keheningan mimpi
Kau sudah jauh
Meninggalkan nuansa pagi
Antologi Puisi, Ruang huni bernama sepi
0 komentar:
Post a Comment