Gue mah mau crita bukan tentang agama. Bukan. Gue mau bicara tentang Hak azazi manusia, HAM. Lu tau kan Gafatar ? Kalo lu sering baca berita pasti taulah. Gue mau ngbahas GAFATAR yang katanya di "cap" sesat oleh hampir seluruh umat agama yang bersangkutan. Bahkan ame sopir agama aja ikut ikutan. Biar jelas!
GAFATAR kepanjangan Gerakan Fajar Nusantara terdiri atas beragam latar belakang pendidikan, umur, pekerjaan dan suku. GAFATAR cukup pesat dalam mencari pentolan dan pengikutnya. Bisa dibilang tidak sedikit orang yang berkumpul di GAFATAR. Dalam kasus beberapa waktu lalu, Kelompok ini mendapat pengusiran paksa sama masyarakat dan petugas setempat. Bukan hanya diusir, harta benda mereka juga dibakar ludes. Sisanya hanya abu, tetapi bukan abu rijal bahri yang suka pakai baju kuning.
Banyak kerugian yang dialami anggota GAFATAR baik itu materi maupun non materi, yang jelas adalah trauma berkepanjangan dan kebencian pada sesama manusia, terutama manusia yang melakukan tindakan tersebut dan umat yang melabeli dengan aliran sesat. Hal ini menjadi targedi beulang ulang dimana 'pengadil jalanan' akan selalu cepat bergerak daripada pengadil sesungguhnya. Kasian memang, bukannya membela, tetapi gue juga manusia yang punya rasa kemanusiaan.
Gue si bukan ustad, bukan pula orang yang punya dengkul bersih tentang spiritual. Hampir semua manusia percaya bahwa Tuhan memandang karena kebaikan kita. Lantas kenapa si pengadil jalanan tega semena mena sama manusia? Yang tidak lain adalah sesama makhluk sederajat Ciptaan Tuhan. Entah lu setuju atau ngga. Itu urusan lo pada.
Kalau soal hidup di Indonesia pastinya lu berjanji mengikuti ayat ayat konstitusi bahwa indonesia dengan beragam suku, agama dan ras. Kalau soal agama bolehlah menjunjung ayat ayat suci. Lantas, nyatanya elu pada menjadi rasis begitu soal agama. heran. Untung yang minor minor memahami tindakan yang mayoritas. Kalau tidak?
Itu salah satu contoh broboknya hukum di Indonesia. Banyak contoh kasus hukum yang ditawar dan bahkan di kangkangi begitu saja. Pokoknya banyak deh. Gue si cuma bisa mengharap pengadilan esungguhnya di Indonesia menjadi yang pengadilan yang cepat bergerak. Gue juga ga mau ngbahas lebih dalam tentang keadilan, karena bang iwan fals pernah bilang "Jangan bicara tentang keadilan, sebab keadilan bukan untuj diperdebatkan". Ujung ujungnya Tuan yang banyak uang yang menang.