Thursday 2 April 2015

TOKOH BANYUMAS: Uang hanya alat tukar, bukan alat ukur.

ilustri uang seratus ribu rupiah

PURWOKERTO- Kekhawatiran para tokoh banyumas dan sekitarnya terhadap keberalihan fungsi uang. Para tokoh mewacanakan bahwa uang hanya sebagai alat tukar, bukan alat ukur dalam forum islam pluralisme “ juguran syafa’at” ,di pendopo wakil bupati, Purwokerto.

“Siapa yang tidak butuh uang? Semua pasti butuh untuk memenuhi kebutuhannya” lontaran dari kukuh salah satu penyelenggara untuk membuka jalannya diskusi. Tidak dikota ataupun di desa, tidak memandang jabatan, profesi dan pendidikan. Segala hal yang ingin kita miliki membutuhkan ‘uang’.

Uang memang sebagai alat pemuas kebutuhan dan erat hubungannya dengan sistem ekonomi kapitalis. Segalanya dihitung dengan uang. Namun, pada kesempatan kali ini tokoh banyumas menggemborkan untuk bertransformasi ke era ekonomi gratis atau freenomics.

Freenomics berupa prinsip yang dipakai tokoh atau sesepuh masyarakat dalam membangun sistem social dimasyarakatnya. Dengan prinsip freenomics para sesepuh masyarakat menciptakan keadaan masyarakat yang harmonis. Karena harmonis itulah terciptanya gotong royong, kerigan, sistem kondangan yang tidak membebani anggota masyarakat.

Sayangnya, gotong royong dan kerigan mulai luntur dengan sistem sosial ekonomi dimana masyarakat teguh memakai prinsip ekonomi. Dalam artian lain, kondisi masyarakat sudah tidak harmonis. Kegiatan kegiatan didesa sudah banyak disponsori pihak luar.

Alasan itu memang cukup kuat karena beralihnya hubungan kemanusiaan ke sistem transaksional “Dulu, mati ya gari mati, tidak membutuhkan biaya besar karena dulu masih terikat yang namanya kasih saying. Sekarang, apa apa perlu biaya besar karena menggunakan sistem transaksional” jelas agus selaku pembicara. Sehingga sistem transaksional membuat masyarakat perlu bukti sebagai ukuran untuk mendapatkan sesuatu, yaitu uang.

“Banyak pertimbangan diluar manfaat dalam memenuhi kebutuhan yang menjadi ukuran ukuran tertentu” tambah agus. Jadi, hal yang semestinya tidak perlu menjadi perlu karena adanya ukuran yang menjadi dasar untuk mendapatkan sesuatu. Padahal banyak hal yang dilakukan tanpa uang seperti hal hal yang berkaitan dengan freenomics.

Namun, jika kita lihat asal usul uang, uang hanya sebagai alat tukar. Hal yang memang benar benar sudah dilupakan. Uang diciptakan untuk mempermudah kegiatan pemasaran atau tukar menukar dalam memenuhi kebutuhan. Sebelum uang diciptakan, orang orang purba sudah mengerti sistem tukar, dimana mereka saling menukar barang kepunyaannya.

Kegiatan tukar menukar mengalami kesulitan, karena belum ada alat tukar yang pasti dan sulit untuk menemukan orang yang saling membutuhkan barang yang akan ditukar. Dari situlah uang mulai diciptakkan sebagai alat tukar untuk memenuhi kebutuhan.

0 komentar:

Post a Comment